Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno | Mataram Kuno atau sering disebut dengan Kerajaan Medang, merupakan salah satu kerajaan yang terletak di pulau Jawa, tepatnya di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Tercatat ada dua dinasti yang berkuasa saat berdirinya Kerajaan Mataram Kuno; Dinasti atau Rumah Sanjaya dan Dinasti atau Rumah Isyana. Dinasti Sanjaya menempatkan pemerintah pusat di Jawa Tengah pada abad ke-8. Tapi ketika berkuasa di Dinasti Isyana, pusat administrasi Kerajaan Mataram Kuno pindah ke Jawa Timur pada abad ke-10. Nah inilah bukti peninggalan sejarah Kerajaan Mataram Kuno. |
A-Z Sejarah
|
Penginggalan Kerajaan Mataram Kuno | www.az-sejarah.blogspot.com |
A. Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah
Kerajaan Mataram kuno dari dinasti Syailendra dan dinasti Sanjaya meninggalkan banyak peninggalan budaya, terutama kuil dan prasasti. Prasasti Kelinci (Prasasti Kelurak (782 M), Prasasti Mantyasih (Kedu), prasasti Kalasan (778/779 M), Prasasti Dipwale (782 M), Prasasti Abhayagiricrikava dari Prasasti Kelinci (tahun 732 Masehi) Bukit Ratu Baka (792 M), dan sebuah prasasti dari Candi Plaosan Lor.
Keluarga Hindu Sanjaya membangun Kerajaan Mataram di utara Jawa Tengah. Mereka membangun candi-candi Hindu, seperti Kompleks Candi Dieng (terdiri dari Candi Bima, Candi Arjuna, Candi Puntadewa, Kuil Nakula dan Candi Sadewa), Candi Prambanan, Kuil Gedongsanga, dan Candi Sambisari. Sementara keluarga Syailendra membangun candi Budha, seperti Candi Pawon, Candi Mendut, Candi Kalasan, Candi Sari, Candi Sewu, Candi Plaosan, dan Candi Borobudur. Candi Borobudur ini dilengkapi dengan nama Gunadharma. Candi Borobudur adalah candi Budha terbesar di Indonesia. Candi Borobudur terletak di Magelang, Jawa Tengah. Pembangunan Candi Borobudur bertujuan untuk menghormati para pendiri Dinasti Syailendra.
B. Peninggalan Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Timur
Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Timur banyak meninggalkan peninggalan budaya, terutama prasasti, bait suci, dan buku. Warisan budaya dalam bentuk prasasti adalah Prasasti Linggasutan (929 M), Prasasti Jeru Jeru (930 M), Prasasti Wulig (935 M), Prasasti Anjukladang (973 M), Prasasti Turun Hyang (1036 M), Prasasti Pucangan (1041 M ), Prasasti Pamwatan (1042 M), Prasasti Wahana, Prasasti Sumbut, dan Prasasti Kamalogi. Bangunan candi Kerajaan Mataram kuno Jawa Timur adalah Candi Lor, Pura Panataran, dan Kuil Wawatan. Saat ini sisa-sisa Candi Lor berada di dekat Berbek, dekat Nganjuk. Candi Panataran dianggap sebagai candi kerajaan karena digunakan sebagai tempat pemujaan. Candi Wawasan adalah tempat Dharmawangsa Tegak dimakan.
Selain prasasti dan kuil, Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Timur juga meninggalkan sebuah dokumen dalam bentuk buku. Buku-buku tersebut adalah Kitab Sang Hyang Kamahwai, Kitab Wiwata Paruwa, Kitab Sembilan Parwa, dan Kitab Arjuna Wiwaha. The Nine Parwa Book adalah terjemahan dari kisah mahabarata dan sebuah kisah epik Ramayana. Buku Sembilan Parwa disampaikan atas perintah Dharmawangsa Teguh. Buku Arjuna Wiwaha ditulis oleh Empu Kanwa yang berisi kisah hidup Raja Airlangga yang dianggap Arjuna.
Itulah beberapa peninggalan sejarah Kerajaan Mataram Kuno. Bukti peninggalan tersebut menunjukkan lokasi kekuasaan dan kehidupan masyarakat di Kerajaan Mataram Kuno. Semoga informasi di atas bisa bermanfaat. Terima kasih.