Kerajaan Perlak ~ Perlak adalah kerajaan Islam tertua di Indonesia. Kerajaan yang berdiri pada tahun 840 dan berakhir pada 1292 setelah bergabung dengan Kerajaan Samudera Pasai. Bukti sejarah keberadaan masyarakat Indonesia dan kerajaan Islam yang pertama dilaporkan oleh Marco Polo dan Venezia yang singgah di Kerajaan Perlak dalam perjalanan mereka kembali ke Italia pada 1292. Pada saat singgah di Kerajaan Perlak, Marco Polo menuliskan bahwa dia bertemu dengan salah seorang penduduk Kerajaan Perlak yang beragama Islam. Marco Polo juga mencatat bahwa di Kerajaan Perlak sudah terdapat pedagang Islam yang berasal dari Gujarat, India. |
AZ Sejarah
|
az-sejarah.blogspot.com | Sejarah Kerajaan / Kesultanan Perlak |
1. Kehidupan Politik
Sebelum berdirinya Kesultanan Perlak, di wilayah Negara Perlak ada seorang raja Meurah Perlak Syahir Nuwi. Namun, data tentang raja-raja Perlak sebelum masuknya Islam, belum sepenuhnya ditemukan. Setelah berdirinya Kesultanan Perlak sampai dengan bergabungnya ke Kerajaan Samudera Pasai, ada 19 sultan yang memerintah Kesultanan Perlak. Sultan pertama adalah Sultan Alaidin Saiyid Maulana Abdul Aziz Shah (840-964). Setelah penunjukan ini, Bandar Perlak diubah menjadi Bandai Khalifah.
2. Aspek Ekonomi
Perlak adalah kerajaan yang maju. Ini terbukti dari keberadaan mata uangnya sendiri. Mata uang Perlak yang ditemukan terbuat dari emas (dirham), dan perak (kupang) dan tembaga atau kuningan.
3. Aspek Sosial
Kekayaan alam kerajaan Perlak, dan didorong oleh letak kerajaan yang strategis, menjadikan kerajaan Perlak terbilang maju. Kekayaan hasil alam yang membuat para pedagang dari negara luar datang ke Perlak adalah kayu perlak, yang merupakan jenis kayu yang sangat bagus untuk membuat kapal. Karna hasil kayu perlak yang melimpah inilah, banyak pedagang dari Gujarat, Arab, dan Persia tertarik untuk datang ke kerajaan Perlak dan melakukan interaksi perdagangan. Masuknya para pedagang ini juga sekaligus menyebarkan ajaran Islam di wilayah ini. Tidak cuma untuk untuk melakukan perdagangan, kedatangan bangsa lain ke Perlak juga memiliki dampak lain yaitu di bidang sosio-kultural masyarakat Perlak saat itu. Karena kemudian masyarakat Perlak mulai diperkenalkan dengan cara berdagang. Pada awal abad ke-8, Perlak dikenal sebagai pelabuhan pedagang yang sangat maju. Model perkawinan campuran mulai terjadi di daerah ini sebagai konsekuensi pencampuran antara komunitas asli dan imigran.
4. Aspek Budaya
Perkembangan budaya pada waktu itu ditandai oleh sekelompok minoritas kreatif yang berhasil mengeksploitasi huruf Arab yang dibawa oleh Islam, untuk menulis karya mereka dalam bahasa Melayu. Inilah yang kemudian disebut Jawi, dan suratnya adalah bahasa Arab Jawi. Di antara surat kabar tersebut adalah Hikayat Raja Pasai. Diperkirakan, karya Hikayat Raja Pasai ditulis pada 1360 M. Dari Hikayat Raja Pasai itulah ditandai dimulainya perkembangan sastra Melayu klasik di nusantara.
Bersamaan dengan itu, di Kerajaan Perlak juga berkembang ilmu tasawuf. Salah satu kitab tasawuf yang kemudian dialihbahasakan ke dalam bahasa Melayu adalah kitab yang berjudul Durru al-Manzum, karangan Maulana Abu Sihak. Kitab tersebut dialihbahasakan ke bahasa Melayu oleh Makhdum Patakan.
Demikianlah pemaparan tentang sejarah Kerajaan Perlak, semoga apa yang dijelaskan di atas mudah untuk dicerna dan dimengerti. Apabila ada pertanyaan mengenai penjelasan di atas, silahkan tulis pertanyaan tersebut melalui kolom komentar di bawah. Terima kasih...